Mengamankan Data Pemilu 2014
Pemerintah lewat Komisi Pemilihan Umum (KPU) miliki sejumlah
rencana untuk mengandalkan segala Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Salah
satu diantaranya Pemerintah Indonesia Gandeng Hacker dalam pengamanan data
Pemilu. Seperti apa?
Hingga saat ini belum ada lembaga yang diajak bekerjasama
dalam membantu proses pengamanan sistem Informasi Teknologi (IT) yang dimiliki.
Kerja sama dengan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi) Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) pun juga belum
dilakukan.
Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan jika ia dan jajarannya
meminta seluruh komunitas IT yang ada di Indonesia untuk sudi berikan bantuan
terkait pengamanan data Pemilu.
KPU juga akan meminta saran dan masukan dari pelbagai pihak
termasuk BPPT, Kominfo, Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi
Bandung (ITB).
“Pakar dan ahli
Hacker Indonesia yang akan kita libatkan, mudah-mudahan proses kerja sama dapat segera
dilakukan,” imbuhnya.
Kerjasama yang ada tidak akan hanya menyasar ke lembaga atau
instansi resmi namun juga ke perorangan. Di atas KPU menyebut pakar IT serta
komunitas yang mana kelompok hacker juga termasuk di dalamnya.
“Kita harapkan
kawan-kawan hacker juga berpihak kepada kita. Sehingga data pemilu menjadi aman,”
tambah Ferry seperti dikutip dari Fajar.co.id.
Apa sesungguhnya yang diharapkan KPU terkait kerja sama itu?
Masih menurut Ferry, KPU ingin memerkuat sistem pengamanan terhadap server
Pemilu yang memuat sejumlah data penting.
Server itu nantinya akan berisi database hasil pemilihan
legislatif, pemilihan presiden, serta dokumen penting lain.